Gunakanlah Ilmu Santet Dengan Bijaksana Kun ..dukun

Di jaman modern ini masih aja ada yang namanya santet-menyantet. Di TV banyak disiarkan berita tentang orang yang disantet yang memuntahkan paku dan semacam benda tajam lainnya dari mulutnya. Hal seperti ini susah dijelaskan dengan akal sehat, mungkin hal seperti ini bisa dijelaskan dengan akal tidak waras. Bagaimana bisa seseorang memuntahkan paku sebesar itu padahal dia belum pernah nyemil paku sama sekali. Hal seperti ini biasanya disebabkan oleh ulah dukun atau orang yang mempunyai kemampuan menyantet seseorang.
Sebenarnya perbuatan para dukun yang seperti ini tidak ada manfaatnya sama sekali dan hanya membuat seseorang menderita.

Mengirim paku atau semacamnya kedalam tubuh seseorang dengan jarak jauh itu membuat seseorang sangat menderita. Coba yang dikirim itu semacam makanan yang membuat orang menjadi kenyang kan lebih bermanfaat.

Seharusnya ilmu-ilmu semacam santet itu digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. Mungkin tukang santet itu bingung harus memanfaatkan ilmunya buat apa.
Kalau dari segi teknologi, santet itu berada diposisi paling atas dan lebih canggih dari segala teknologi. Dan tukang pos itu lebih pantas dan keren bila bekerja menjadi tukang pos atau membuka jasa pengiriman sendiri. Jadi, orang kalo ngirim surat nggak usah pergi jauh-jauh ke kantor pos, tinggal pergi ke dukun terdekat saja. Dan tukang pos tidak usah capek-capek keliling buat nganter surat, karna surat akan dimuntahkan langsung oleh penerima surat.
Misalkan ada orang ngirim uang juga ngga usah repot-repot ke bank, karna uang akan langsung dimuntahkan oleh penerima.
Dealer sepeda motor juga nggak usah repot-repot, karna motor juga akan langsung dimuntahkan oleh pembeli.
Dealer mobil juga gitu.

 Ide saya ini sangat cerdas kan?


 Tapi semakin besar barang yang dikirim itu tidak akan menyusahkan si dukun untuk mengirim barang itu, tetapi itu akan semakin menyusahkan penerima untuk memuntahkannya.

Pesan dari Rico : Semoga para dukun di Indonesia cepat bertaubat dan tidak menyalah gunakan ilmunya untuk hal yang tidak berguna.