Mabuk Soda Gembira

Malem minggu kemarin saya dan 2 teman saya sebut saja Danang dan Siwi berkumpul dan berencana keluar untuk malmingan alias malam mingguan. Kami malmingan ini bertujuan untuk menunjukkan kepada semua orang bahwa orang jomblo juga bisa malmingan. Dan lokasi malmingan yang dipilih
pada saat itu adalah di sebuah tempat nongkrong yang tepat berada di Kahuripan bernama Pazkul Kahuripan. Yang rumahnya nggak deket Sidoarjo pasti nggak tau. Abaikkan...

Setelah itu saya bersama 2 teman saya dengan semangat berangkat menuju tempat itu. Tanpa mempedulikan uang yang kami bawa, kami langsung berangkat.

Setelah itu kami sampai di tujuan kami disambut suara merdu sekelompok anak band yang sedang menyanyikan lagu barat dan liriknya amburadul alias ngawur. Mungkin tanpa diperhatikan liriknya lagunya enak didengar, tapi pas diperhatikan liriknya dengan jelas lagu berbahasa inggris itu sama sekali nggak ada artinya. Biarpun saya nggak bisa berbahasa inggris saya masih bisa membedakan lagu barat dan lagu ngawur. Orang-orang yang sedang berada disitu pun juga nggak terlalu peduli dengan lagu-lagu yang dinyanyikan, mau liriknya betul atau tidak mereka juga nggak peduli. Mungkin mereka juga nggak bisa bahasa inggris seperti saya dan mungkin malah lebih parah lagi.

Sudah lima menit saya dan teman-teman saya muter-muter nyari tempat duduk nggak ada yang kosong. Dan setelah lama muter-muter akhirnya kami menemukan tempat kosong dan benar-benar kosong  dan disitu memang selalu kosong dan sepi karena itu sebenarnya bukan tempat duduk tetapi cor-coran pinggir taman. Itu adalah satu-satunya tempat yang tak layak yang bisa kami tempati.

Setelah dapat tempat duduk, misi kami selanjutnya adalah membeli minuman. Salah satu dari kami ada yang kami tugaskan untuk menjaga tempat duduk, yaitu Danang. Biar pun nggak mungkin ada orang lain yang mau menempati tempat duduk itu kami tetap harus mempertahankannya, karna tinggal itu satu-satunya tempat duduk yang tersisa, dari pada di pake kucing boker kan mending kita yang pake boker.

Kemudian saya dan teman saya Siwi pergi beli minum. Dalam perjalanan membeli minum Siwi tiba-tiba tanya ke saya, “eh, kamu bawa uang nggak?”. Saya jawab,”Santai aja...”.

Sampai di toko saya menggeluarkan dompet saya yang tebal. Teman saya juga mengeluarkan dompetnya. Dengan kalem saya bilang ke teman saya, ”aku boleh pinjem uangmu nggak bro?”. Kemudian kepalanya mendekat ketelinga saya dan berbisik lirih kepada saya, ”Kampret.., duwek’ku ketinggalan!”.

Kemudian kami merogoh saku kami untuk mencari uang yang mungkin pernah tertinggal di saku celana. Karna di saku kami tidak ditemukan uang sama sekali, kami merogoh saku orang lain. Kami ditabok... . Kami ditabok bukan karena kami merogoh saku orang itu, tapi tangan kami salah masuk ke sempaknya.

Kemudian keajaiban datang, setelah saya merogoh kembali saku saya. Saya menemukan uang sejumlah Rp27000 yang tertinggal di saku saya. Akhhirnya saya tidak jadi ngutang ke teman saya tapi teman saya yang ngutang ke saya.
Dengan uang Rp27000 itu kami berharap bisa membeli minuman yang enak. Kemudian kami melihat daftar menu yang berada di atas. Sambil ndangak kami lihat daftar menu harga setiap minumannya rata-rata Rp6000 keatas. Saya jadi males mau beli.
Kami lihat lagi di menu bagian bawah terdapat Es Teh dengan harga Rp3000. Kami nggak mungkin beli es teh, percuma datang jauh-jauh kalo cuman mau beli es teh. Agar terlihat lebih berkelas kami membeli Es Soda Gembira dengan harga Rp8000.  Kami beli soda gembira 3 gelas, rencananya sih kami mau beli satu gelas buat bertiga karna ukuran gelasnya sudah terlalu besar, tapi karna takut malu-maluin kami belinya 3 gelas. Sehingga uang saya tinggal Rp3000 pas buat parkir orang tiga.

Saat kembali ke tempat duduk saya melihat teman saya Danang sedang dikeroyok nyamuk. Saya bergegas menolongnya. Saya dengan kuat memukul semua nyamuk yang hinggap di kepalanya. Teman saya satunya membantu saya memukul nyamuk yang hinggap di badannya. Orang-orang disekitar yang melihat langsung ikut nggebukin teman saya, dikira copet. Akhirnya teman saya Danang hancur lebur.Tapi nggak papa, dari pada dikeroyok nyamuk lebih baik dikeroyok massa.

Sudah hampir satu jam kami bertiga minum soda gembira ukuran gelas besar dan baru habis sepertiganya saja. Saya melihat teman saya Danang yang bentol plus benjol minumnya belum berkurang sedikitpun, mungkin dia masih trauma dengan kejadian tadi.
Minum kami baru habis sedikit tapi perut sudah nggak bisa nampung, kami nggak kuat, kami dada kamera, kamera hape sendiri-sendiri

Setengah jam kemudian kami berhasil menghabiskan sepertiganya lagi dari soda gembira tadi. Kami langsung teler, kami mabuk, mata berkunang-kunang campur laron. Kami mau pulang tapi nggak kuat jalan. Parah...

Jadi malam itu kami mabuk berat. Tapi mabuk kami ini adalah mabuk yang berkelas dan patut dicontoh karena tidak berbahaya dan menyehatkan karena minumannya tidak mengandung alkohol tetapi mengandung soda gembira.

Sebenarnya mabuk kami ini lebih berkelas dari pada mabuknya preman-preman, karena mabuk kami adalah mabuk soda gembira, dan sedangkan mabuk preman adalah mabuk alkohol.
Kami mabuk soda gembira ini sebenarnya masih biasa kalo dibandingkan dengan pada saat kami mabuk air mineral. Dan preman-preman yang biasanya sombong, karna bisa menghabiskan 7 botol minuman yang ada tulisannya 100% Alkohol, belum tentu mereka bisa menghabiskan 7 botol minuman yang ada tulisannya 100% air mineral.

 Jadi, amanat yang terkandung dalam tulisan saya ini adalah dari pada kalian mabuk alkohol lebih baik kalian mabuk soda gembira.